MENULIS DI KOTAK-WASIAT

Setiap dari kita seharusnya memiliki surat wasiat. Wasiat apa saja yang akan disampaikan untuk kehidupan ini. Wasiat kepada anak-anak cucu kita, kepada orang lain. Menulis wasiat adalah sesuatu yang berharga untuk kehidupan ini. Banyak dari kita telah menulis wasiat, karena mereka memahami bahwa usia mereka cukup terbatas. Dengan menulis wasiat, berarti mereka telah memperpanjang usia mereka. Meski tubuh mereka berada di alam kubur, namun ide-ide mereka tetap hidup. Apalagi wasiat mereka berguna sebagai nasehat yang ikut memperbaiki kehidupan kemanusiaan yang semakin hari nilainya semakin bergeser dan pudar. Mereka mungkin telah di alam kubur, namun mereka tetap menerima amal jariah, karena nasihat-nasihatnya. Investasikanlah nasehat Anda untuk kehidupan ini dan petiklah amalannya di akhirat. Karena itu, menulislah surat wasiat di mana saja, termasuk di kotak-wasiat ini. Tulisalah wasiat dan nasihat-nasihat Anda. Toh, tidak ada salahnya menulis nasehat, yang kelak juga menjadi sejarah dan catatan buat Anda sebagai penulis wasiat. Jika ingin mengirim tulisan wasiat, silahkan kirim ke ishakmakassar@yahoo.com Mungkin kami akan mengedit redaksinya. Mari berwasiat untuk kehidupan ini. Wassalam.


Petuah Sebelum Pernikahan dan Setelah Berkeluarga

Petuah ini penting sebagai persiapan bagi mereka yang akan memasuki jenjang pernikahan. Jadi sebaiknya Anda baca petuah ini.

Tujuan pernikahan mewujudkan keluarga bahagia. Ingat tujuan dasar ini. Keluarga bahagia tercipta karena hubungan harmonis. Hubungan harmonis dicapai melalui :

Adanya saling pengertian.
Keduanya harus saling memahami dan mengerti keadaan masing-masing baik fisik maupun mental. Artinya, memahami perbedaan sifat, tingkah laku dan pandangan. Jadi perbedaan itu wajar saja. Bukankah yang menyatukan Anda karena perbedaan juga. Ya perbedaan jenis kelamin Anda..he..he.
Saling menerima kenyataan
Kita harus menerima kenyataan dengan tulus dan ihlas bahwa jodoh itu memang di bawah kekuasaan Allah. Ingat pepatah, tidak selamanya cinta menyatukan kita. Maka jalanilah bersama dengan pasangan Anda. Ya, jika tidak berpacaran sebelumnya sebelum menikah, maka pacaranlah sesudah menikah. Lebih romantis kan…
Saling melakukan penyesuaian
Pernah baca di shvoong berjudul Wasiat Terakhirku? Ingat tidak ada yang sempurna, bahwa kita ini berbeda dan saling memiliki kekurangan. Yang perlu dilakukan bagaimana menyesuaian setiap dari perbedaan.
Memupuk rasa cinta
Jangan terbalik ya. Kebencian yang dipupuk. Akhirnya mengendap dalam pikiran. Ingat salah satu tulisan saya sebelumnya menjelaskan pikiran mempengaruhi tindakan. Tindakan kita akan mengarah pada apa yang kita pikirankan apakah itu negative atau positif. Maka setiap muncul pikiran negatif terhadap pasangan Anda berusalah melawan dengan mengingat kebaikannya. Jadi saling memupuk rasa cinta, bukan sebaliknya memupuk pikiran dan kalimat negatif di pikiran hingga terbawa kealam bawah sadar
Melaksanakan asas musyawarah
Ini menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah yang timbul. Ingat jangan ego dan ngotot merasa benar sendiri. Salah-salah eh malah saling menyalahkan dan menghakimi. Jika ini terjadi kembali ke pasal sebelumnya. Yaitu ingat tujuan pernikahan Anda. he…
Suka Memaafkan
Jangan masalah kecil dibesar-besarkan. Bukan masalah dijadikan masalah. Karena itu, kalau ada kesalahan kecil, ya saling memaafkanlah, karena tidak mungkin Anda tidak membuat kesalahan sepanjang menjalani kehidupan bersama. Kalau tidak mau mendapat pasangan yang memiliki kesalahan, menikalah dengan malaikat, yang diciptakan memang untuk patuh..he..he...
Berperan serta untuk kemajuan bersama
Masing-masing suami istri berusaha saling membantu setiap usaha untuk kemajuan bersama.

Nah, jika memasuki kehidupan rumah tangga, beberapa yang perlu dicegah diantaranya :

- Janganlah membuka rahasia pribadi istri atau suami dan rahasia keluarganya
- Cemburu yang berlebihan. Sikap cemburu sih tandanya masih adanya cinta. Tapi jika berlebihan dan tanpa dasar juga merusak hubungan keharmonisan. Eh, soal cemburu ini, ada istilah penulis : cemburulah kepadaku maka aku akan mengukur seberapa dalam cintamu..
- Mengulangi cerita lama/nostalgia pribadi masa lalu
- Suka mencela kekurangan suami atau istri
- Memuji wanita atau pria lain di hadapan istri atau suami
- Kurang peka terhadap hal-hal yang tidak disenangi oleh suami atau istri.
- Tambah sendiri ya….


Sumber Bacaan : Membina Keluarga Bahagia, Wasiat Terakhirku.

About This Blog

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP